membaca surat khabar
setiap pagi
sewaktu dia
mencangkam surat khabar gemuknya
dia sedar bahawa
sebahagian kertasnya ditembusi peluru.
maka dari sudut atas darah pun mengalir
ke berita utama,
yang menetes ke dalam
cawan susunya.
di kolum pinggir
wang busuk melompat
ke atas tanah yang tidak dimilikinya,
bising dengan hujahnya.
di bahagian hitam
yang kusam dakwat tumpah
mahkamah mengadili
rasuah peniaga
dengan ahli politik
yang ahli mengumpulkan wang.
bagaimana akan dibaca
segugusan cerita manusia,
yang diulang setiap hari
lorong peristiwanya
sudah dikenali ribuan tahun-
kerakusan, pengkhianatan, fitnah,
cemburu dan dentum pistol,
hanya, hanya
sesekali ada senyum
dari baris kemurahan
dan bantuan tanpa berkira ganjaraan.
dia tak perlu
membaca lagi,
tetapi dia pemadat cerita manusia
yang berwarna darah
dan berdentum dengan perang dan pistol,
perselisihan dan geser kuasa
itu saja.
esok akan ada ulangan
pada kertas baru
pada bahan pohon baru
dan seterusnya.
sasterawan negara muhammad haji salleh, setitik darah di bilik bundar
halaman : 373-374
DI DALAM DIRIKU ADA HUTAN
di dalam diriku ada hutan
di dalam hutan tumbuh duri dan buah-buahan
belukar dan jalan menyesatkan
di dalam gua gelap lahirlah babi
yang mirip wajahku
juga gajah dan kuda
ular-ular melata dalam diriku
aku kadang mirip buaya yang membenamkan mata
tubuh dan juga hatiku sendiri ke dalam rawa-rawa
penuh nyamuk dan berdarah dan bau lumpur
di dalam diriku ada hutan
di dalam hutan itu selalu lahir seorang pemburu
menumpas binatang yang coba menguasaiku
kadang binatang yang mampus
tetapi tak jarang pemburunya pun mati terbunuh
di dalam diriku ada hutan
di dalamnya selalu lahirlah seorang pemburu
mencari
AKU
WIJI THUKUL: AKU INGIN JADI PELURU, (DARMAN DAN LAIN-LAIN)
Halaman : 85
Sera-Di Badai Asmara
Kalau cuma agak-agak,konon-konon dan juga telahan: Lebih Baik, Lebih Manis, Lebih Afdal Tutup Mulut Diam.
Tentang Diri
- Syaidul Azam Bin Kamarudin
- Leluhur, tanah kelahiran di Parit, Perak Darul Ridzuan. Berkhidmat sebagai guru sebelum bertugas sebagai Pegawai Perancang Bahasa di Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP). Pernah bertugas di Bahagian Pengembangan Bahasa Sektor Swasta, DBP Kuala Lumpur (1 tahun), DBP Wilayah Timur, Kota Bharu, Kelantan (7 tahun). Dan kini bertugas di DBP Wilayah Selatan, Johor Bahru, Johor. Menulis puisi, cerpen dan artikel. Karya kreatif tersiar di Mingguan Malaysia, Berita Minggu, Dewan Sastera, Pelita Bahasa, Dewan Bahasa, Tunas Cipta, Wanita, Berita Perak, CAP,dll. Sajaknya Waktu Emas memenangi tempat pertama pertandingan menulis puisi kualiti anjuran Dewan Bahasa dan Pustaka. Cerpennya Tiga Jalur Kasih memenangi hadiah penghargaan dalam Hadiah Sastera Kumpulan Utusan (HSKU) pada tahun 2009 kategori cerpen remaja dan telah diterbitkan dalam antologi cerpen berjudul Batu-Batu di Jalanan dan Puisi Setia Bahasa memperoleh hadiah saguhati dalam Sayembara Menulis Puisi Negeri Johor. Pada tahun 2012 terpilih mengikuti Program Penulisan Sasterawan Muda MASTERA (Majlis Sastera Antarabangsa) XV di Anyer Banten Indonesia. Meminati fotografi dan muzik.
21.5.09
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rakan
-
-
2 years ago
-
-
6 years ago
-
6 years ago
-
-
9 years ago
-
9 years ago
-
10 years ago
-
10 years ago
-
-
12 years ago
-
12 years ago
-
-
13 years ago
-
13 years ago
-
13 years ago
-
13 years ago
-
-
-
-
15 years ago
-
-
-
-
-
-
No comments:
Post a Comment