PINJAMKAN AKU MATAMU

Aku melihat rohku tercungap
dalam bundar indah matamu
tika perut dini menjerut damai
dan tanah meminta aku kembali sujud
meratib rindu menadah pilu
jasad bagai telah mereput
kesekian waktu.

Dalam matamu aku terlihat
anak-anak kita girang bermain perang
berjuang membunuh berhala kekejaman
memacu kuda keberanian ke seberang lautan
setelah menang
Kamil dan Kamilia mengukir nama cinta
di tanah berpasir
remang mentari senjakala
menyaksi duka ayahandanya
tergenang di dada bimbang.

Dan tika matamu meladung air
menakung kedinginan yang bersih
di muara perkasihan
kulihat anak-anak kita menangis hiba
seperti mengerti aku akan pergi.

Apalah yang ada dalam kefanaan dunia
kepatuhan telah menghunus pedang janji
aku perlu enak dalam diri
merelai keabadian pasti.

Pinjamkan aku keindahan matamu
agar tenang kutiduri luka hayat diri bernanah api.

Syaidul Azam Kamarudin
Rumah Sakit, Kelantan