Bias cahaya mentari
di balik cerahan bulan
seakrab setiakawan yang jujur
tidak berselindungan
putih cahaya dan gemilang sinar
kepatuhan janji Tuhan
yang tak mungkin beralasan.
Setelah hancur jasad dan tulang
tetap segar pohon luhur nurani
biar bermusim dibakar pijar mentari.
Setelah pulang hayat malam
nanti bulan menyinari keikhlasan
pada keredupan hati menuju Tuhan.
Syaidul Azam Kamarudin
Kota Bharu, Kelantan
Mingguan Malaysia, 2007
Sera-Di Badai Asmara
Kalau cuma agak-agak,konon-konon dan juga telahan: Lebih Baik, Lebih Manis, Lebih Afdal Tutup Mulut Diam.
Tentang Diri
- Syaidul Azam Bin Kamarudin
- Leluhur, tanah kelahiran di Parit, Perak Darul Ridzuan. Berkhidmat sebagai guru sebelum bertugas sebagai Pegawai Perancang Bahasa di Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP). Pernah bertugas di Bahagian Pengembangan Bahasa Sektor Swasta, DBP Kuala Lumpur (1 tahun), DBP Wilayah Timur, Kota Bharu, Kelantan (7 tahun). Dan kini bertugas di DBP Wilayah Selatan, Johor Bahru, Johor. Menulis puisi, cerpen dan artikel. Karya kreatif tersiar di Mingguan Malaysia, Berita Minggu, Dewan Sastera, Pelita Bahasa, Dewan Bahasa, Tunas Cipta, Wanita, Berita Perak, CAP,dll. Sajaknya Waktu Emas memenangi tempat pertama pertandingan menulis puisi kualiti anjuran Dewan Bahasa dan Pustaka. Cerpennya Tiga Jalur Kasih memenangi hadiah penghargaan dalam Hadiah Sastera Kumpulan Utusan (HSKU) pada tahun 2009 kategori cerpen remaja dan telah diterbitkan dalam antologi cerpen berjudul Batu-Batu di Jalanan dan Puisi Setia Bahasa memperoleh hadiah saguhati dalam Sayembara Menulis Puisi Negeri Johor. Pada tahun 2012 terpilih mengikuti Program Penulisan Sasterawan Muda MASTERA (Majlis Sastera Antarabangsa) XV di Anyer Banten Indonesia. Meminati fotografi dan muzik.
1.5.07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rakan
-
-
2 years ago
-
-
6 years ago
-
6 years ago
-
-
9 years ago
-
10 years ago
-
10 years ago
-
-
12 years ago
-
12 years ago
-
-
13 years ago
-
13 years ago
-
13 years ago
-
13 years ago
-
-
-
-
15 years ago
-
-
-
-
-
-
-
No comments:
Post a Comment